Senin, 03 Oktober 2011

Piping dan Instrumentation Diagram (P&ID)

Piping dan Instrumentation Diagram (P&ID)
Piping dan Instrumentation Diagram (P&ID) merupakan skema dari ,jalur pipa, equipment, instrumentasi, control system,dari suatu sistem proses yang terdapat di Oil Refinery, Chemical Plant, Paper Mill, Cement Plant, dll. Simbol-simbol yang terdapat dalam P&ID mewakili peralatan seperti actuator, sensor-sensor dan kontroler. P&ID menjelaskan secara detail mengenai flow process (Diagram Alir), terkecuali parameter-parameter seperti temperatur, tekanan, dan besarnya arus tidak dapat dijelaskan dalam P&ID. Alat-alat process seperti valve (katup), instrument,dan Saluran pipa diidentifikasikan dengan kode. Kode-kode tersebut berdasarkan ukuran, jenis cairan yang dialirkan, jenis sambungan pipa (Seperti dengan menggunakan Bolt atau Flang), dan keadaan Status Valve (Normally Close atau Normally Open).

Line Symbol
Line Symbol digunakan untuk menggambarkan hubungan antara unit-unit yang berbeda dalam sistem yang dikontrol. Tabel berikut di bawah ini merupakan Line Simbol yang pada umumnya sering digunakan.


Tabel 1. Line Symbol
Dari table 1, Piping line merupakan proses utama dimana pipa mengalirkan bahan kimia yang diidentifikasikan dengan menggunakan kode. Simbol line lainnya menjelaskan bagaimana system terhubung antara satu proses dengan proses lainnya,serta signal yang digunakan dalam sistem instrumentasi, seperti electrical signal,pneumatic signal,data, dll.
Gambar 1
Kode-kode yang terdapat pada Piping Line menunjukan Diameter Pipa, Fluid Service, material, dan isolasi. Diameter pipa dalam Inch. Fluid service memberi keterangan jenis fluida yang dialirkan. Material memberikan informasi mengenai bahan pembuat pipa. Sebagai contoh CS untuk Carbon Steel atau stainless steel SS.
Pengunaan kode-kode pada Process Line sebagai contoh gambar 1, pada aliran pipa no 39 menunjukan pipa dengan diameter 4 Inch, dengan Fluid Service mengalirkan bahan kimia ‘N’, berbahan material CS (Carbon Steel) , dan tanpa insulasi (“No Insulation”)
Simbol untuk Valves
Simbol untuk Valves Actuator
Simbol untuk Fitting dan Representasi
Simbol untuk Equipment
Instrumentation Symbol
Kode-kode Instrumentasi yang tertera di P&ID adalah sebagai berikut, huruf pertama mengidentifikasikan parameter yang dikontrol, huruf selanjutnya mengidentifikasikan tipe perangkat control
Berdasarkan contoh diagram P&ID di atas, FT101, huruf pertama F mempunyai arti kode (berdasarkan kode ISA) yaitu Flow. Huruf kedua T mempunyai arti Transmitter,kode FT101 dapat diartikan sebagai Flow Transmitter,Lingkaran menunjukan FT101 terpasang (mounted) di Field Area, yang dihubungkan oleh electric signal (Garis putus-putus). Pada FIC101, berarti (Flow Indicator Controller), simbol berupa kotak dan lingkaran menunjukan FIC101, terletak di Shared Control / Shared Displays dan dapat diakses oleh operator
Huruf Pertama
Parameter yang dikontrol
A
Analysis
C
Conductivity
D
Density
E
Voltage
F
Flow Rate
I
Current
L
Level
M
Moisture(Humidity)
P
Pressure or Vacuum
T
Temperature
V
Viscosity
Huruf Selanjutnya
Tipe Peralatan Kontrol
A
Alarm
C
Controller
I
Indicator
T
Transmitter
V
Control Valve
E
Element
IC
Indicator Controller
FC
Ratio Controller
R
Recorder
HS
Hand Switch
HV
Hand Valve
Q
Totalizer
IQ
Indicating Totalizer
XV
Solenoid Valve
Y
Calculation
FY
Ratio Callculation
SL
Switch Low
SH
Switch High
AL
Alarm Low
ALL
Alarm Low Low
AH
Alarm High
AHH
Alarm High High
Analisis Proses Kerja P&ID
Pengontrolan Temperature Fluida

1. LIC (121) berfungsi sebagai Indikator Kontrol Level yang ada pada Tank (T-1). Dengan menerima sinyal proses dari Gate Valve pada tank yang menyatakan ketinggian fluida pada tank tersebut.
2. LV/LCV (121) merupakan actuator yang mengontrol seberapa besar fluida yang akan mengalir pada Gate valve. Dengan membuka dan menutup Gate valve, fluida yang mengalir akan terkontrol. Gate Valve yang digunakan disini dengan diameter 6 inch. Dengan menerima sinyal pneumatic dari LIC, yang menyatakan ketinggian Fluida pada tank.
3. Pada Tank (T-1) ini, Ketinggian fluida selalu stabil, karena telah dikontrol, Gate Valve dan Ball Valve.
4. Dari Tank (T-1) fluida di alirkan menuju Pump (P-1) melalui Gate Valve.
5. PI (101) berfungsi sebagai indicator tekanan yang ada pada Pump.
6. Dari Pump, fluida dialirkan menuju Swing Check Valve yang berdiameter 4 inch.
7. Dari Swing Check Valve ini, Fluida akan dialirkan menuju Heat Exchanger (HE-1).
8. Banyaknya Fluida yang akan mengalir menuju Heat Exchanger akan dikontrol oleh FRC (101). Yang mana akan memberikan sinyal Pneumatic kepada Conductivity Valve (CV) yang mengontrol Actuator Gate Valve menuju Heat Exchanger.
9. Gate Valve, Actuator Gate Valve, Swing Check Valve, yang mengontrol aliran fluida menuju Heat Exchanger memiliki diameter 4 inch, sedangkan Ball Valve memiliki diameter 3 inch.
10. Setelah di Kontrol Fluida menuju Heat Exchanger yang berfungsi sebagai sistem pemanas atau pendingin dari suatu sistem produksi. Proses Pemanasan atau pendinginan disini guna mengontrol temperature fluida yang dari proses. Dengan menerima air dengan temperature rendah yang dikontrol oleh Gate Valve dari Cooling Water From Utility Plant, Heat Exchanger (HE-1) mendinginkan Fluida proses yang dari Tank (T-1) dan Heat Exchanger (HE-1) mengeluarkan kembali air yang awalnya bertemperature rendah menjadi temperature tinggi menuju Cooling Pond.
11. Fluida proses yang telah dikontrol Temperature nya oleh Heat Exchanger (HE-1) dan sesuai dengan ketentuan yang ditunjukkan oleh Temperature Indicator (TI 130) akan dialirkan menuju Proses selanjutnya ( Lube Oil to Process )
12. Diameter Gate Valve yang menuju Lube Oil adalah sebesar 4 inch.
13. Kode-kode yang terdapat pada Piping Line menunjukan Diameter Pipa, Fluid Service, material, dan isolasi. Diameter pipa dalam Inch. Jadi, dari Kode diatas dapat kita ketahui bahwa Piping Line memproses fluida Oil dengan diameter pipa sebesar 6 inch dan 4 inch.
NB : Mohon diberi Komentar analisis saya.